4 Strategi Perang Dalam Marketing
Marketing adalah sebuah strategi bisnis yang mengacu pada kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk bisa mempromosikan pembelian ataupun penjualan produk, ada beberapa hal yang mencakup marketing yaitu salah satunya adalah periklanan, penjualan, dan pengiriman produk kepada konsumen maupun mitra kerja lainnya.
Strategi marketing sangat diperlukan. Karena dalam market atau pasar, orang-orang pastinya akan saling bersaing seperti dalam perang. Agar kita bisa menang dalam persaingan tersebut, diperlukannya strategi.
Nah, kami akan memberikan 4 strategi yang bisa kalian gunakan untuk melawan kompetitor.
- Defensive Strategy
Strategi ini digunakan Ketika kamu adalah market leader. Maka, untuk mempertahankan posisi tersebut, kamu harus berani melawan diri sendiri. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan pebaruan terhadap produk lama ataupun inovasi baru.
Contoh: cocacola mengubah rasa minuman mereka menjadi lebih manis.
- Offensive Strategy
Strategi ini banyak digunakan oleh perusahaan di posisi setelah market leader. Hal ini digunakan untuk menyerang competitor secara efektif pada ruang sempit/ terfokus dengan memperhitungkan kekuatannya dan mengetahui kelemahannya.
Contoh: Ketika produk mie instan dengan merk Sakura dan Sarimi untuk mengambil pasar yang berbeda dari Indomie dan Supermie.
- Flanking Strategy
Strategi ini dipakai untuk mengeksploitasi kelemahan kompetitor pada titik butanya. Kamu bisa menggunakan Tactical surprise yaitu elemen penting yang dibutuhkan untuk membuat market leader kewalahan.
Contoh: Brand jam tangan Seiko melawan brand jam tangan terkenal seperti Rolex dengan mengeluarkan produk fashion, lifestyle, dan produk lainnya untuk menarik pelanggan baru.
- Guerrilla Strategy
Strategi ini dipakai jika kamu punya keterbatasan sumber daya untuk menyerang kompetitor. Kamu bisa menerapkan prinsip hit and run ini dengan menguasai pasar kecil yang berkemungkinan kecil diserang oleh market leader dan juga mengambil keputusan yang cepat atau ber-improvisasi jika posisimu diketahui oleh market leader.
Contoh: Menggunakan strategi serangan yang berbeda-beda untuk memimpin pasar.
Secara garis besar, memahami perusahaan, kompetitor, atau medan perang sekalipun, tidak serta merta membuat kita otomatis memenangkan pertempuran. Memiliki strategi yang tepat adalah salah satu faktor kuncinya.