Suku Bunga BI Naik Terus Apa Dampaknya ke Masyarakat?
Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo
Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen untuk periode Januari 2023.
Dengan kenaikan ini, maka suku bunga deposit facility menjadi sebesar 5 persen, dan
suku bunga lending facility menjadi 6,5 persen. Keputusan ini diambil untuk menekan
inflasi di dalam negeri. Meski lebih rendah dibandingkan negara lain, inflasi
Indonesia masih di atas 3 persen.

Berdasarkan catatan, BI terus menaikkan suku bunga sejak Agustus 2022. Saat itu,
bank sentral mengerek suku bunga menjadi 3,75 persen atau naik 25 bps dibanding
bulan sebelumnya. Selanjutnya, BI kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 bps
menjadi 4,25 persen pada September 2022. Pada bulan berikutnya, bank sentral
kembali menarik suku bunga sebesar 50 bps menjadi 4,75 persen. Pada November
2022, BI pun kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 5,25 persen. Lalu,
suku bunga kembali dinaikkan sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen pada Desember
2022.
Lantas, apa dampak dari kenaikan suku bunga BI?
• Biaya KPR hingga pinjaman usaha bengkak
Pengetatan moneter ini bakal
membuat tingkat suku bunga acuan di perbankan dan lembaga keuangan
konvensional lain ikut membengkak. Akibatnya, biaya kredit ke bank bakal
lebih mahal, termasuk KPR dan kredit kendaraan bermotor.
• Penyaluran kredit anjlok
Sebelum BI rutin mengerek suku bunga, tingkat
pertumbuhan kredit perbankan masih terbilang bagus bahkan bisa mencapai
10 persen. Namun, dengan adanya pengetatan moneter penyaluran kredit
perbankan akan turun hingga di bawah 10 persen.
• Pertumbuhan sektor riil terhambat
Penyaluran kredit yang berkurang atau
terhambat bakal berdampak langsung kepada pertumbuhan di sektor riil,
misalnya properti dan perdagangan.
• Masyarakat lebih pilih menabung
Suku bunga acuan BI yang naik akan
membuat perilaku masyarakat berubah dalam membelanjakan uang.
Dampaknya akan ada perubahan perilaku masyarakat dari konsumsi ke saving
(menabung) karena imbal hasil dari tabungan harusnya meningkat.
• Lapangan kerja baru berkurang
Jika melihat dampak lebih jauh, kenaikan
suku bunga acuan bisa mengganggu usaha sektor riil sehingga bisnis
terhambat dan ketersediaan lapangan kerja di Indonesia bakal bermasalah.
Dan itulah dampak-dampak dari suku bunga yang terus naik ke masyarakat